Rabu, 03 Oktober 2012

PEMBUATAN BOKASI

TEHNIK PEMBUATAN BOKASI
I.   PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Pembangunan pertanian secara alami yang ramah lingkungan saat ini banyak dilakukan untukmenghasilkan bahan makanan yang aman, serta bebas dari bahan-bahan kimia yang berbahaya dan beracun. Pembangunan pertanian alami ini semula hanya menerapkan sistem pertanian organik, tetapi ternyata hasilnya hanya sedikit. Dalam tahun 1980-an, Prof Dr. Teruo Higa memperkenalkan konsep EM atau Efektive Mikroorganisms pada praktek pertanian alami tersebut. Teknologi EM ini telah dikembangkan dan digunakan untuk memperbaiki kondisi tanah, menekan pertumbuhan mikroba yang menyebabkan penyakit, dan memperbaiki efisiensi penggunaan bahan organik oleh tanaman. Pada pembuatan bokashi sebagai salah satu pupuk organik, bahan EM meningkatkan pengaruh pupuk tersebut terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman.
Beberapa pengaruh EM yang menguntungkan dalam pupuk bokashi tersebut adalah sebagai berikut:
1. . Memperbaiki perkecambahan bunga, buah, dan kematangan hasil tanaman
2. Memperbaiki lingkungan fisik, kimia, dan biologi tanah serta menekan pertumbuhan hama dan penyakit dalam tanah
3. Meningkatkan kapasitas fotosintesis tanaman
4. Menjamin perkecambahan dan pertumbuhan tanaman yang lebih baik
5. Meningkatkan manfaat bahan organik sebagai pupuk

B.  Tujuan
Untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi pertanian, khususnya tanaman pangan, sangat perlu diterapkan teknologi yang murah dan mudah bagi petani. Tehnologi tersebut dituntut ramah lingkungan dan dapat menfaatkan seluruh potensi sumberdaya alam yang ada dilingkungan pertanian, sehingga tidak memutus rantai sistem pertanian.

1.
II.  PELAKSANAAN DAN LANGKAH KERJA.
Penggunaan pupuk bokashi EM merupakan salah satu alternatif yang dapat diterapkan pada pertanian saat ini. Pupuk bokashi adalah pupuk organik (dari bahan jerami, pupuk kandang, sampah organik, dll) hasil fermentasi dengan teknologi EM-4 yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan menekan pertumbuhan patogen dalam tanah, sehingga efeknya dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Bagi petani yang menuntut pemakaian pupuk yang praktis, bokashi merupakan pupuk organik yang dapat dibuat dalam beberapa hari dan siap dipakai dalam waktu singkat. Selain itu pembuatan pupuk bokashi biaya murah, sehingga sangat efektif dan efisien bagi petani padi, palawija, sayuran, bunga dan buah dalam peningkatan produksi tanaman. Bahan baku yang dibutuhkan antara lain : jerami padi, dedak, merang, sekam, limbah rumah tangga, sampah organik dan lain – lain. Semakin banyak jenis bahan organik yang digunakan, maka semakin banyak pula kandungan unsur hara dan mikroorganismenya.
Bila dibandingkan dengan pupuk organik lainnya, Bokashi memiliki beberapa keunggulan yaitu :
1.Kandungan unsur haranya sangat tinggi
2.Kandungan mikroorganisme yang menguntungkan ( Effective Microorganisms ), juga tinggi
3.Penyerapan oleh tanaman lebih cepat, karena pupuk dibuat melalui proses fermentasi
4.Proses pembuatannya relatif cepat. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 4-7 hari
1.      PEMBUATAN BOKASI PUPUK KANDANG
A.  Alat dan Bahan   
Bahan-bahan untuk ukuran 500 kg bokashi :
1.
Pupuk kandang
=
300 kg
2.
Dedak
=
50 kg
3.
Sekam padi
=
150 kg
4.
Gula yang telah dicairkan
=
200 ml
5.
EM-4
=
500 ml
6.
Air secukupnya






2.
B. Cara pembuatannya.

1.      Larutkan EM-4 dan gula ke dalam air
2.      Pupuk kandang, sekam padi, dan dedak dicampur secara merata
3.      Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
4.      Bila adonan dikepal dengan tangan, air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan susah pecah (megar)
5.      Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
6.      Kemudian ditutup dengan karung goni selama 4-7 hari
7.      Petahankan gundukan adonan maksimal 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
8.      Kemudian tutup kembali dengan karung goni
9.      Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
10.  Pengecekan suhu sebaiknya dilakukan setiap 5 jam sekali
11.  Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organic

2.      PEMBUATAN BOKASI JERAMI
A.    Alat dan Bahan   
Bahan-bahan untuk ukuran 1000 kg bokashi :
1.
Jerami padi yang telah dihaluskan
=
500 kg
2.
Pupuk kotoran hewan/pupuk kandang
=
300 kg
3.
Dedak halus
=
100 kg
4.
Sekam/Arang Sekam/Arang Kelapa
=
100 kg
5.
Molase/Gula pasir/merah
=
1 liter/250 gr
6.
EM-4
=
1 liter
7.
Air secukupnya









3.
B. Cara pembuatannya.
Membuat larutan gula dan EM-4

1. Sediakan air dalam ember sebanyak 1 liter
2. Masukan gula putih/merah sebanyak 250 gr kemudian aduk sampai rata
3. Masukan EM-4 sebanyak 1 liter ke dalam larutan tadi kemudian aduk hingga rata.

Membuat pupuk bokashi

1.      Bahan-bahan tadi dicampur (jerami, pupuk kandang, arang sekam dan dedak) dan aduk sampai merata
2.      Siramkan EM-4 secara perlahan-lahan ke dalam adonan (campuran bahan organik) secara merata sampai kandungan air adonan mencapai 30 %
3.      Bila adonan dikepal dengan tangan air tidak menetes dan bila kepalan tangan dilepas maka adonan masih tampak menggumpal
4.      Adonan digundukan diatas ubin yang kering dengan ketinggian minimal 15-20 cm
5.      Kemudian ditutup dengan karung berpori (karung goni) selama 3-4 hari
6.      Agar proses fermentasi dapat berlangsung dengan baik perhatikan agar suhu tidak melebihi 500 C, bila suhunya lebih dari 500 C turunkan suhunya dengan cara membolak balik
7.      Suhu yang tinggi dapat mengakibatkan bokashi menjadi rusak karena terjadi proses pembusukan
8.      Setelah 4-7 hari bokashi telah selesai terfermentasi dan siap digunakan sebagai pupuk organik.





















4.



III.   PENUTUP.


Bokasi sangat penting diketahui oleh masyarakat pada umumnya petani untuk meningkatkan produksi tanamannya, disamping mudah dikerjakan  dan biaya relatif murah. Bokasi setelah jadi pupuk siap untuk digunakan sebagai media tanam atau dicampurkan pada tanah agar lebih menyuburkan tanaman. Kalau bisa dibungkus dengan plastik ± 5 kg dan siap untuk dipasarkan maupun digunakan sendiri, sehingga dapat menambah pendapatan dan kesejahteraan masyarakat terlebih para petani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar